Yaspida Sukabumi – ICMI “Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia” Orwil Jawa Barat mengundang para penggiat pendidikan khususnya pondok pesantren dalam Workshop Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif dan UMKM Pesantren Kegiatan diselenggarakan Sabtu (25/12/21) di Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Sukabumi Jawa Barat dan yaspida sebagai tuan rumah. Alhamdulillah pemerintah mulai merangkul pesantren-pesantren seluruh indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif, kegiatan ini dihadiri oleh 100 pondok pesantren yang ada di kota/kabupaten sukabumi.
Pimpinan Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Sukabumi Dr. KH. E. Supriatna Mubarok, MSc., M.M. sebagai tuan rumah menyambut hangat, dan dalam sambutannya beliau mengatakan pesantren sebagai sebuah institusi budaya yang lahir atas prakarsa dan inisiatif para tokoh masyarakat, intinya mendirikan pesantren bukan inisiasi pemerintah tapi inisiatif kyai, tokoh masyarakat untuk mendirikan setelah ada baru didaftarkan, makanya tidak aneh rasanya kalau ada pesantren tidak tercatat dalam pemerintahan, pondok pesantren hadir yang nantinhya insyaallah melahirkan orang-orang yang berpotensi, tentunya di Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh sudah ada yang namanya Ekonomi Kreatif Berbasis Pondok Pesantren yang diantaranya AIirMineral Lavida, Air Mineral Aqmida, Peternakan Ayam Pedaging, Peternakan Ayam Petelor, Peternakan Sapi, Peternakan Kerbau, Peternakan Kambing, Hidroponik, Aquaponik, dll “ungkap Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Sukabumi”.
Selain itu Beliau menambahkan kalau sumber daya manusia itu ada di pondok pesantren, karena ada paradigma baru mulai dari statment beberpa pihak yang membangung kreatifitas para santri, sehingga santri peka bukan di bidang agama saja, dan mulai adanya paradigma baru santri sudah banyak yang menjadi pengusaha karena adanya paradigma baru ini.
Ketua ICMI Orwil JawaBarat Prof. M. Najib,M.Ag mengatakan bahwa kegiatan pembinaan ekonomi kreatif dan kukm sudah di 2 kali selenggarakan terkait dengan pondok pesantren untuk pengajuan OPOP “One Pesantren One Product”, pada tahun pertama pendampingan tentang produktifitas kumkm yang di lakukan oleh pelaku usaha oleh para kaum perempuan, untuk tahun ini khusus dilakukan pendampingan untuk pondok pesantren yang berada di wilayah Jawa Barat khusus nya pondok pesantren darussyifa al-fithroh yaspida sukabumi, Ungkap Ketua ICMI orwil Jawabarat.
Beliau menambahkan kalau fungsi pondok pesantren itu yang pertama lembaga pendidikan yang kedua lembaga dakwah yang ketiga lembaga pemberdayaan masyarakat, disini beda nya dengan sekolah. Dalam hal pemberdayaan ekonomi ini ada ke khasan pesantren yaitu kemandirian salah satu kemandirian nya yaotu bidang ekonomi, dan banyak dalam kemandirian ini pesantren mengembangkan bisnis bidang usaha salah satunya pesantren Darussyifa atau yang lebih di kenal dengan YASPIDA itu bukan menyelenggarakan Core intinya dari lembaga pendidikan tetapi sebagai lembaga dakwah dan juga sekaligus mengembangkan dalam bidang BIsnis, Ungkap Prof. Najib dalam sambutannya.
Disamping itu Drs. Barnas Adjidin, MM.Pd. Kepala Biro Kesra Jawa Barat menmabhakan kalau pondok pesantren di jawa barat itu ada 10.000 lebih tapi yang mempunyai statistik pondok pesantren hanya 8.439 lebih, beliau menyatakan kalau bapak Gubernur Jawa Barat mempunyai banyak program untuk pesantren juara ada 17 program diantaranya :
- OPOP “One Pesantren One Product”
- Pembentukan Lembaga dan Pemberdayaan Pesantren
- Membngun Database dan Sistem Informasi Manajemen Pesantren
- Perda Pendidikan Agama
- Sarana dan Prasarana Pondok Pesantren
- Beasaiswa Santri S1 dan S2
- Pendidikan Kader Ulama
- Pendidikan Islam Moderat dan kebangsaan
- Pengembangan Modern Pesantren
- Standarisasi Kurikullum Pesantren
- Pembinaan dan Pengembangan Qiraatullqutub
- Penguatan Pesantren Al’Quran
- Penelitian Manuskrip Karya Ulama
- Pesantren Sehat Asri dan Ramah Lingkungan
- Pengiriman Santri Berprestasi Untuk Pendidikan Luar Negri
- English For Ulama
- Standarisasi Penyetaraan Alumni dan Peasntren Lansia
Disisi lain Beliau hanay memegang program OPOP “One Pesantren One Product” tujuan nya ingin disaat memberikan modal usaha ada peningkatan usahanya, yang tadinya dari pasara lokal menuju pasar regional seperti yang dilakukan oleh Darussyifa atau YASPIDA, “Ungkap Kepala Biro Kesra Jawa Barat”.
Selama ini, sebagian besar pesantren di Provinsi Jawa Barat belum mampu mandiri secara ekonomi untuk membiayai operasional maupun pengembangan sarana dan prasarana pesantren. Masalah itu diatasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat menginisiasi inovasi One Pesantren One Product (OPOP). Program ini adalah pemberdayaan (enabling, empowering, dan protecting) kemandirian ekonomi pesantren melalui penciptaan produk unggulan dan pengembangan koperasi, serta usaha yang dilakukan para santri.
Berikut poto poto hasil produksi UMKM binaan kadin sukabumi