Ibadah shalat merupakan hal utama dalam Islam. Bahkan karena keutamaanya, shalat merupakan tiang agama. Selain shalat farhdu (wajib) yang lima waktu, adapula shalat sunnah yang bisa diamalkan oleh setiap muslim., dan sudah menjadi rutinitas di pagi hari Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh Yaspida Sukabumi sebelum siswa/santri melaksanakan aktifitas setiap pagi.
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. Q.S. Ghafir/40:60
Salah satunya adalah shalat Dhuha. alhamdullillah kegiatan ini telah rutin dilaksanakan oleh keluarga besar Darussyifa Al-Fithroh Sukabumi sebelum aktiftas dimulai tepatnya pukul 6.40 -07.30
Shalat dhuha adalah salah satu shalat sunnah yang istimewa. Ada banyak manfaat dan keutamaan jika seorang muslim rutin melaksanakan shalat sunnah ini. Shalat ini dikenal sebagai shalat sunnah untuk memohon rezeki dari Allah SWT.
Cara melaksanakan shalat dhuha ini sama dengan pelaksanaan shalat lain pada umumnya. Hanya saja ada doa-doa tertentu yang dibacakan setelah shalat. Shalat Dhuha dikerjakan minimal dua raka’at dan bisa dikerjakan maksimal dua belas raka’at. Masing–masing dua raka’atnya diakhiri dengan satu salam. Shalat dhuha dilakukan secara sendiri atau tidak berjamaah (Munfarid).
Bagaimana tata cara sholat dhuha? Sholat dhuha dikerjakan dua rakaat salam – dua rakaat salam. Adapun jumlah rakaatnya, minimal dua rakaat. Rasulullah kadang mengerjakan sholat dhuha empat rakaat, kadang delapan rakaat. Namun sebagian ulama tidak membatasi. Ada yang mengatakan 12 rakaat, ada yang yang mengatakan bisa lebih banyak lagi hingga waktu dhuha habis.
Dari Ummu Hani’ binti Abi Thalib , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengerjakan sholat dhuha sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat, beliau mengucap salam (HR. Abu Dawud; shahih)