10 Cara Jitu menjadi Santri Yang Hebat dan 5 Kunci Sukses Seorang Santri

Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai. Pada zaman yang makin makin modern ini para orang tua menginginkan agar anaknya masuk pesantren selain untuk menjauhkan anak dari pergaulan bebas yang semakin marak para orangtua juga ingin agar anaknya dapat mendalami ilmu agama yang semakin langkah di indonesia.

Untuk itu para orang tua juga harus mengetahui beberapa cara jitu untuk membuat anak menjadi santri yang hebat.berikut adalah beberapa cara untuk menjadi santri yang hebat :

  1. Membersihkan hati dari segala penyakit hati, agar mudah menerima ilmu.
  2. Memperbaiki niat. Mencari ilmu karena mengharap ridlo Allah semata, bukan berorientasi dunia; tahta, harta, dan pujian.
  3. Mumpung muda, harus bersemangat mencari ilmu. Jangan menunda-nunda dan menyia-nyiakan waktu. Buang semua penghalang dan fokus belajar.
  4. Harus hidup prihatin; makan dan pakaian seadanya. Tirakat.
  5. Memanaje waktu sesuai situasi dan kondisi masing-masing. Idealnya; sebelum shubuh untuk menghafal, pagi hari untuk meneliti atau mengkaji, siang hari untuk menulis, malam hari untuk mengulang pelajaran. Pilih pula tempat belajar dan menghafal  yang sesuai dengan kondisi.
  6. Mengurangi makan dan minum, alias sering berpuasa. Perut yang kenyang membuat malas, mengantuk dan tidak bersemangat. Tak ada cerita Ulama’ besar yang sukses karena sering makan.
  7. Harus berhati-hati dan bersikap wira’i dalam setiap gerak geriknya. Dan tidak memakai hukum-hukum yang ringan kecuali dalam keadaan mendesak.
  8. Selektif terhadap makanan. Hindari makanan yang memperlambat fungsi otak, seperti apel yang kecut, susu, ikan dan sebagainya. Hindari pula hal-hal yang bisa memperlambat hafalan, semisal melihat papan nama kuburan.
  9. Harus mengurangi tidur. Maksimal, tidur 8 jam sehari/semalam. Jangan lupa berekreasi untuk merefresh otak dan suasana batin, agar tidak jenuh.
  10. 10) Selektif berteman. Teman yang bisa menularkan virus positif, tidak masalah. Teman lain jenis, harus dihindari.

Sukses selalu menjadi tujuan utama para insan untuk berlomba-lomba meraihnya. Sukses cenderung terlihat saat seseorang telah memiliki segalanya, kacamata orang lain selalu memandang bahwa hidup bermegah-megahan, bergelimang harta, serta pencapaian seseorang kerap kali menjadi acuan bagaimana itu ‘sukses’.

Sukses selalu menjadi tujuan utama para insan untuk berlomba-lomba meraihnya. Sukses cenderung terlihat saat seseorang telah memiliki segalanya, kacamata orang lain selalu memandang bahwa hidup bermegah-megahan, bergelimang harta, serta pencapaian seseorang kerap kali menjadi acuan bagaimana itu sukses.

Padahal sejatinya sukses tidak melulu tentang duniawi. Meski demikian, tidak bisa dipungkiri hal tersebut menjadi salah satu tolak ukur sukses dari berbagai sudut pandang.

Tapi bagaimanakah jika yang dipandang sukses, bergelimang harta, segalanya tercukupi namun masih merasa kurang, masih sering mengeluh, masih merasa kurang bahagia. Tentu hal ini menjadi salah satu koreksi untuk bisa dilihat lebih jeli, apa yang salah dari orang-orang demikian.

Ada banyak cara untuk menyelami hal tersbut. Problematika seseorang yang cenderung tidak bersyukur atas apa yang dimilikinya. Kita dapat mempelajarinya dengan melihat berbagai fenomena, kita juga dapat mengoreksi serta belajar memperbaikinya melalui apa saja. Baik kisah ulama pada zaman dahulu maupun tokoh-tokoh sukses dewasa ini. Pun tak perlu jauh-jauh untuk mencari solusinya. Mari lihat kondisi sekitar. Salah satunya kehidupan di pesantren.

  1. Jujur

Santri dibekali dengan berbagai ilmu agama, tauhid, fikih maupun akhlak. Hal yang paling mendasar untuk membentuk pribadi yang berakhlakul karimah yaitu jujur. Seseorang jika sudah bisa jujur, baik ke diri sendiri maupun orang lain, ia akan mudah untuk dipercaya. Kepercayaan menjadi salah satu upaya seseorang itu dapat disebut baik. Meski sudut pandang orang lain, tidak melulu sama. Setidaknya kita punya upaya untuk bisa selalu berbuat baik, salah satunya jujur.

  1. Tanggung Jawab

Santri juga dituntut untuk bisa bertanggung jawab. Hidup berdampingan dengan berbagai kalangan menuntut setiap santri untuk bisa berkomitmen, melakukan segala tanggungan yang dibebankan pada dirinya. Atau mudahnya, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menyelesaikan itu. Seperti, santri yang menghafal Al-Quran harus mampu mempertangggungjawabkan hafalannya, santri yang diminta piket harus mempu menyelesaikan. Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

  1. Disiplin

Santri haruslah disiplin. Bagaimana tidak, hal ini bisa dilihat dari jadwal kegiatan sehari-harinya yang selalu sama dan terjadwal. Dari bangun Tahajud, sholat lima waktu berjama’ah, kegiatan diniah dan pengajian hingga tiba waktu makan dan mandi yang tidak jauh-jauh dari kata antri.

  1. Toleransi

Santri yang hidup dari berbagai suku dan kebudayaan, mengharuskannya untuk dapat bertoleransi, mampu menerima kebiasan-kebiasaan orang lain yang mungkin tidak seperti budaya kita. Mulai dari sikap hingga bahasa. Semua demi terciptanya kerukunan dalam menimba ilmu diperantauan penuh barokah.

  1. Kerja Keras

Santri juga bisanya pekerja keras. Dari mulai belajar bersama bersungguh-sungguh, terfokus pada hafalan, ro’an pesantren bersama-sama. Hal tersebut menjadi salah satu contoh adanya kerja keras santri dalam menuntut ilmu di sebuah pesantren.

Bahwa nilai-nilai tersebut sejatinya dapat membawa kita pada kesuksesan yang sesungguhnya. Dimana bersyukur menjadi kunci utama dalam mencapai derajat kesuksesan. Melalui lima kunci sukses ala santri, bisa diawali dari hal yang kecil seperti jujur, tanggung jawab, disiplin, toleransi serta kerja keras. Marilah untuk bisa saling koreksi diri. Mudah-mudahan kita senantiasa menjadi insan yang bersyukur.

Wallahu a’alam bisshowab.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending Posts

About Me

KAMPUS PRESTASI BERKARAKTER ISLAMI

Follow Me

Yaspida

Kampus Prestasi berkarakter Islami

Popular Articles

Newsletter

Subscribe For More!

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.

Yaspida

Kampus Prestasi berkarakter Islami

Instagram

Edit Template

Follow Website Resmi & Account Social Media Kami

PP Darussyifa Al-Fithroh © 2023 Created with Darussyifa Media Center