Sejak mula, Indonesia dibangun dan dibesarkan di atas prinsip-prinsip agama. Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dinyatakan sebagai sebuah sikap keberagamaan masyarakat Indonesia. Tingginya keberagamaan di Indonesia merupakan wujud bahwa agama merupakan nafas kehidupan masyarakatnya.
Sebagai sebuah ajaran hidup, agama memang berlaku pula sebagai kontrol diri terhadap persoalan etis. Idealnya, kontrol agama itulah yang selalu menuntunnya dalam setiap cara berpikir, bersikap dan berperilaku. Paling tidak, inilah cara pandang yang selama ini bisa dipahami. Fungsinya sebagai kontrol berlaku juga pada Islam.
Dan Mendengar kata Pesantren, orang biasanya membayangkan sebuah lembaga pendidikan yang super ketat aturan, tempat membentuk seseorang berkarakter islami yang berakhlakul karimah serta pemahaman agama yang lebih dalam. Keberadaan pesantren sudah tak diragukan lagi sebagai bagian dari elemen pembentuk masyarakat agar terhindar dari hal negatif yang akan merusak tatanan kehidupan. Atas dasar itulah maka dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, mandiri, kreatif dan tangguh dalam mengisi kehidupan kedepannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesantren memiliki arti asrama atau tempat santri belajar mengaji atau menuntut ilmu agama islam. Ada juga yang mengartikan bahwa pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat “tradisional” untuk mendalami ilmu tentang agama Islam dan mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian.
Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitrhroh Yaspida Sukabumi berpengalaman dalam mencetak insan-insan berkarakter Islami tersebut. “melahirkan lulusan yang berkompeten di bidangnya, profesional dan Islami”. Untuk terus mengupayakan cita-cita tersebut Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitrhroh Yaspida Sukabumi melakukan beberapa langkah strategis, yaitu Ada 4 pilar kedisiplinan yang diterapkan di pondok pesantren : Disiplin Tampilan | Disiplin Pembelajaran | Disiplin Peribadahan | Disiplin Pergaulan
Dengan empat pilar tersebut, maka Yaspida sejatinya telah mampu membuat anak berkarakter, disipilin, berprestasi, bertaqwa dan ujungnya membuat anak taat pada Allah dan Rasulnya. Apalagi Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitrhroh Yaspida Sukabumi memiliki 6 pilar kecerdasan : kecerdasan mental | kecerdasan moral | kecerdasan emosional | kecerdasan intelektual | kecerdasan spiritual | kecerdasan sosial
Untuk memudahkan proses tersebut belajar mengajar di Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitrhroh Yaspida Sukabumi telah melengkapi seluruh asset yang dimiliki mulai dari pembuatan Gedung baru yang di padukan dengan teknologi supaya para santri tau akan dunia teknologi di luar sana. Upaya membentuk pribadi-pribadi berkarakter Islami dan prestasi terus diupayakan sebagai komitmen Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fitrhroh Yaspida Sukabumi dalam menyongsong Indonesia yang lebih baik.