Sukabumi, 7 Desember 2024 – Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-Fithroh Perguruan Islam Yaspida Sukabumi, menunjukkan komitmen sosial yang sangat tinggi dengan menyalurkan bantuan logistik dan uang tunai untuk korban banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bantuan yang diberikan mencakup berbagai kebutuhan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh para korban bencana, seperti sembako, air mineral, pakaian layak pakai, serta uang tunai sebesar Rp 100 juta yang diserahkan untuk mendukung pemulihan ekonomi warga yang terdampak.
Bantuan ini terlaksana atas dasar perintah dan bentuk kepedulian yang tinggi dari Dewan Pembina Yayasan Sosial dan Pendidikan Islam Darussyifa Al-Fitrat, yaitu Bapak Haji Sunarto dan Ibu Hajah Zaleha Fitrat. Dengan penuh dedikasi, kami segenap keluarga besar Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh mengerahkan segala daya dan kemampuan yang ada. Dana yang digunakan untuk mendukung kegiatan ini sepenuhnya bersumber dari Dewan Pembina, yang dengan tulus memberikan dukungan penuh untuk kemajuan pondok pesantren ini dan masyarakat yang sedang dilanda musibah.
Pimpinan Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh, Dr. Drs. K.H. E.S. Mubarok, M.Sc., M.M., M.Pd, bersama dengan pengurus, tidak hanya mengirimkan bantuan, tetapi juga terjun langsung ke lokasi-lokasi terdampak banjir untuk memastikan bantuan sampai tepat sasaran dan kami juga secara aktif membantu proses distribusi logistik ke beberapa titik pengungsian yang membutuhkan, guna memastikan para korban mendapatkan bantuan dengan cepat dan tepat waktu.
Bantuan yang disalurkan terdiri dari 5 ton beras, 1.000 karton air mineral, dan berbagai jenis bantuan logistik lainnya seperti pakaian layak pakai, selimut, serta obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh para korban yang tersebar di beberapa desa di Sukabumi, khususnya di Kecamatan Sagaranten. Selain itu, bantuan uang tunai senilai Rp 100 juta diberikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan mendesak, seperti makanan siap saji, kebutuhan sehari-hari, serta untuk membantu proses pemulihan pasca-banjir bagi warga yang rumahnya rusak berat atau hilang akibat bencana tersebut.
Sebelum berangkat ke lokasi bencana, Pimpinan Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh, Dr. Drs. K.H. E.S. Mubarok, M.Sc., M.M., M.Pd, dalam sebuah kesempatan, menyampaikan pesan yang sangat mendalam kepada seluruh pengurus, Beliau mengingatkan pentingnya rasa kemanusiaan dalam menghadapi bencana. “Saat bencana datang, kita sebagai umat manusia, terlebih umat Islam, memiliki kewajiban moral dan sosial untuk saling membantu. Kita harus merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Sebab, ujian yang mereka hadapi bukan hanya ujian bagi mereka, tetapi juga ujian bagi kita semua sebagai bagian dari umat yang saling peduli. Banjir ini bukan hanya bencana mereka, tetapi juga bencana kita bersama. Kita tidak boleh berdiam diri melihat saudara-saudara kita menderita. Kami merasa terpanggil untuk memberikan bantuan ini sebagai bentuk empati dan kepedulian kami terhadap saudara-saudara kita yang sedang diuji oleh musibah ini. Semoga bantuan yang kami berikan dapat meringankan beban mereka, mempercepat pemulihan pasca-banjir, dan memberikan sedikit ketenangan di tengah kesulitan yang mereka hadapi,” ujar beliau dengan penuh haru.
Beliau menekankan pentingnya persatuan dalam menghadapi bencana. “Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial kita bersama, sebagai sesama makhluk Allah, untuk saling memberikan dukungan dalam kesulitan. Kita harus menunjukkan bahwa dalam kesulitan, kita harus hadir bersama-sama untuk membantu, tanpa memandang perbedaan. Semoga dengan bantuan ini, kita dapat memberikan semangat baru kepada warga Sukabumi untuk bangkit dan membangun kembali kehidupan mereka yang hancur akibat bencana ini, ujar beliau dalam kesempatannya”.
Banjir yang melanda Sukabumi sejak beberapa hari lalu telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah, tidak hanya pada rumah-rumah warga tetapi juga pada fasilitas publik dan infrastruktur penting lainnya. Ratusan rumah terendam air, dan banyak warga yang kehilangan tempat tinggal serta harta benda mereka. Banjir ini juga memaksa ribuan orang untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah setempat, bersama dengan relawan dan berbagai organisasi sosial, terus berupaya keras untuk melakukan evakuasi, memberikan bantuan darurat, serta memfasilitasi kebutuhan dasar bagi para pengungsi.
Dengan adanya bantuan yang disalurkan oleh Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh, diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan di wilayah-wilayah yang terdampak bencana, serta memberikan harapan dan semangat baru bagi warga Sukabumi untuk bangkit kembali setelah musibah yang mereka hadapi. Bantuan berupa sembako, pakaian, obat-obatan, serta dana tunai ini menjadi salah satu bagian penting dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar mereka dan memberikan motivasi agar mereka tidak patah semangat di tengah ujian berat ini. Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh juga berencana untuk terus menggalang bantuan baik dalam bentuk materi, tenaga, maupun dukungan moral, guna membantu masyarakat yang sangat membutuhkan, terutama dalam proses pemulihan jangka panjang pasca-banjir.
Kepedulian yang ditunjukkan oleh Pondok Pesantren Darussyifa Al-Fithroh ini menjadi contoh nyata bagaimana solidaritas dan kebersamaan dalam menghadapi bencana sangat dibutuhkan. Melalui upaya bersama, diharapkan dampak sosial yang ditimbulkan oleh bencana ini dapat diminimalisir, dan proses pemulihan pasca-banjir di Sukabumi dapat berlangsung dengan lebih cepat dan efektif. Solidaritas antara berbagai pihak, baik masyarakat, pemerintah, maupun organisasi sosial, menjadi kunci utama dalam mempercepat pemulihan serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh bencana ini.